Pertentangan Sosial dan Integrasi Sosial Dalam Masyarakat   Disusun oleh:  Takumi Kozaki (11120122)    PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI  ...

Pertentangan Sosial dan Integrasi Sosial Dalam Masyarakat

    

Pertentangan Sosial dan Integrasi Sosial Dalam Masyarakat 



Disusun oleh: 
Takumi Kozaki (11120122) 

 





PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI 

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 

UNIVERSITAS GUNADARMA 

2020/2021 

 

 

 

 


KATA PENGANTAR


        Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhannahu wa Ta’ala, Tuhan semesta alam. Atas izin dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan menambah pengetahuan bagi kita semua.

        Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima masukan dari semua pihak baik berupa kritik maupun saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 30 Juni 2021


Takumi Kozaki





DAFTAR ISI  

DAFTAR ISI ................................................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
    1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
    1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
    2.1 Definisi Perselisihan Sosial ................................................................................. 2
        2.1.1 Penyebab Adanya Konflik Sosial ................................................................. 2
        2.1.2 Dampak Terjadinya Konflik ......................................................................... 2
        2.1.3 Penyelesaian Konflik .................................................................................... 2
    2.2 Integrasi Sosial .................................................................................................... 3
        2.2.1 Sifat Integrasi Sosial .................................................................................... 3
        2.2.2 Faktor Pendorong Integrasi Sosial ............................................................... 3
        2.2.3 Faktor Penghambat Integrasi Sosial ............................................................ 3
        2.2.4 Bentuk-bentuk Integrasi Sosial ................................................................... 3
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................ 4
    3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 4
    3.2 Saran ................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 5 

 




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

    Setiap manusia memiliki pemikiran dan perasaannya masing-masing. Bukan hal yang tidak mungkin bagi setiap individu untuk memiliki perselisihan terhadap  pendapat yang mereka punya. Hal ini dilatarbelakangi dengan adanya faktor internal seperti perbedaan sudut pandang, penyikapan dalam menghadapi masalah, dan ego. Bahkan terdapat juga faktor eksternal seperti adat istiadat dan budaya. 

1.2 Tujuan Penulisan

    Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Budaya Dasar, serta memberikan pengetahuan tentang perselisihan sosial dan integrasi sosial.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perselisihan Sosial

    Perselisihan atau konflik sosial adalah proses ketika seseorang atau suatu kelompok mencoba untuk memenangkan pendapatnya atau berusaha mencapai tujuannya dengan melakukan kekerasan kepada orang lain ataupun kelompok lain yang tidak sejalan dengannya.


2.1.1 Penyebab Adanya Konflik Sosial

    Konflik dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik adalah sebagai berikut:

1) Adanya perbedaan keyakinan dan pendapat antara kelompok.
2) Adanya perbedaan budaya antar kelompok.
3) Mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda.
4) Adanya kesenjangan sosial antar individu ataupun kelompok.
5) Ketidaksiapan masyarakat menhadapi perubahan.


2.1.2 Dampak Terjadinya Konflik

    Konflik dapat menimbulkan berbagai dampak atau permasalahan baru. Dampak yang ditimbulkan dari konflik adalah sebagai berikut:
1) Dapat menyebabkan kerugian harga benda bahkan menyebabkan jatuhnya korban.
2) Terjadinya perpecahan antara individu ataupun kelompok.
3) Melumpuhkan roda perekonomian, dikarenakan transaksi perdagangan tidak berjalan dengan            lancar, bahkan terhenti.
4) Merusak fasilitas umum.


2.1.3 Penyelesaian Konflik

    Konflik dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan cara-cara berikut:
1) Mediation, melibatkan pihak ketiga yang bersifat netral untuk membantu menyelesaikan masalah.
2) Compromise, kedua pihak berusaha untuk mendapatkan jalan tengah.
3) Elimination, salah satu pihak mengalah dan membiarkan pihak lain menang.
4) Subjugation, pihak yang mempunyai kekuatan yang lebih besar dapat memaksa pihak lain untuk            mentaatinya.
5) Majority Rule, mengambil keputusan dengan melihat yang dilakukan dengan voting, tanpa                    mempertimbangkan argumentasi.
6) Minority Consent, memenangkan kelompok yang kuat (mayoritas), tetapi tidak mematikan                   kelompok yang lemah (minoritas), sehingga kelompok lemah tidak merasa dikalahkan dan                    sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
7)    Stalemate, masalah yang terhenti secara sendirinya dikarenakan kedua belah pihak tidak    
       menemukan jalan keluar.



2.2 Integrasi Sosial
    Integrasi sosial adalah suatu bentuk proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengatasi beragam permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat, walaupun penyebab munculnya suatu permasalahan berbeda-beda.


2.2.1 Sifat Integrasi Sosial
Sifat integrasi sosial menurut Paulus Wirutomo, dapat dibedakan menjadi tiga sifat berikut:
1) Integrasi normatif. Integrasi yang dapat terbentuk karena adanya kesepakatan nilai, norma, tujuan bersama, dan rasa solidaritas antaranggota masyarakat. Integrasi normatif biasanya terjadi pada masyarakat yang memiliki solidaritas mekanis (masyarakat sederhana). Integrasi ini berkaitan dengan unsur-unsur budaya sehingga sering disebut integrasi budaya.
2) Integrasi fungsional. Integrasi yang terbentuk dengan melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang terintegrasi. Integrasi fungsional, berkembang dalam masyarakat yang memiliki tingkat spesialisasi kerja tinggi.
3) Integrasi koersif. Integrasi yang terjadi tidak berasal dari hasil kesepakatan normatif ataupun ketergantungan fungsional. Integrasi koersif merupakan hasil kekuatan yang mengikat masyarakat secara paksa. Integrasi koersif terjadi karena paksaan dari pihak-pihak yang memiliki kekuasaan.


2.2.2 Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Beberapa faktor pendorong integrasi sosial adalah sebagai berikut:
1) Keinginan untuk memiliki.
2) Cross-cutting affiliations.
3) Cross-cutting loyalities.
4) Konsensus.
5) Rela berkorban demi tujuan bersama.


2.2.3 Faktor Penghambat Integrasi Sosial
Beberapa faktor penghambat integrasi sosial adalah sebagai berikut:
1) Kondisi masyarakat yang terisolasi.
2) Kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat.
3) Terdapat perasaan superior yang dimiliki suatu kelompok.


2.2.4 Bentuk-bentuk Integrasi Sosial
Beberapa bentuk dari integrasi sosial adalah sebagai berikut:
1) Integrasi normatif, akibat adanya norma yang berlaku di masyarakat seperti prinsip Bhineka                    Tunggal Ika
2) Integrasi fungsional, terbentuk karena suatu kelompok memiliki fungsi dan keahlian tertentu.
3) Integrasi koersif, terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini                        penguasa melakukan cara-cara kekerasan (koersif).



BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

    Perbedaan pendapat dan pemikiran dapat memicu terjadinya konflik sosial ditengah-tengah masyarakat. Konflik sosial sangat wajar untuk terjadi, dikarenakan sudut pandang manusia sebagai individu berbeda satu sama lain. Perbedaan ini bisa terus berlanjut hingga menjadi konflik sosial, jika tidak diselesaikan dengan kepala dingin dan pemikiran yang rasional.

        Integrasi sosial adalah berkesinambungannya individu-individu dalam masyarakat yang dapat tercipta, jika setiap individu memiliki rasa kebersamaan dan saling mengerti dan menghargai satu sama lain. Integrasi sosial dapat menjadi solusi untuk mengurangi tingkat kemungkinan terjadinya konflik sosial.


3.2 Saran

        Masalah akan terus muncul seiring berjalannya waktu. Diperlukannya semangat persatuan dan rasa kebersamaan untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan dalam bermasyarakat. Membicarakan masalah yang sedang dihadapi dengan orang banyak dengan kepala dingin, sangat diperlukan untuk menemukan jalan tengah ataupun solusi dari suatu permasalan.




DAFTAR PUSTAKA

https://www.bola.com/ragam/read/4520008/macam-macam-konflik-sosial-beserta-contohnya-yang-perlu-diketahui

https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/sosial/beberapa-upaya-dan-cara-mengatasi-konflik-sosial-sehari-hari

https://www.ruangguru.com/blog/penyebab-konflik-sosial-di-masyarakat

https://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/11/171137169/integrasi-sosial-definisi-dan-bentuknya






0 comments: